Jumat, 02 Maret 2012

Aplikasi Roman dalam Dimensi Remaja


Pengaplikasian tema berbau percintaan atau roman tentunya sangat menarik, terlebih untuk kita para remaja yang tengah mengalami masa-masa terindah dalam fase kehidupannya. Dalam kehidupan seseorang tentunya memiliki obsesi serta mimpi tersendiri mengenai perjalanan cintanya. Bila ada ungkapan yang menyatakan bahwa “Di dunia ini tak ada yang gratis”, ungkapan itulah yang tepat untuk menggambarkan usaha yang dibutuhkan untuk meraih obsesi dan mimpi cerita cinta.
            Dalam cerpen berjudul  “Misi Kuping Oranye” karya Rosandra telah digambarkan kerumitan-kerumitan untuk mencapai angan tokoh Wil dalam cerita ini. Cerpen yang bertema kisah percintaan ini sangat mewakili dimensi remaja saat ini. Dengan tingkah laku konyol wil yang digambarkan dengan sangat menarik sehingga mampu membuat pembaca semakin penasaran dengan kelanjutan ceritanya.
            Rosandra sangat lihai membuat pembaca karyanya tercengang kagum dengan jalan cerita cerpen ini. Dengan menggunakan bahasa yang komunikatif yang biasa digunakan sehaari-hari sehingga pembaca mudah memahami , tak hanya itu saja, Rosandra juga menggunakan istilah-istilah gaul khas remaja, ditambah lagi istilah modern dan menyisipkan penggalan  lirik lagu yang dilantunkan David Archuletta yang menyiratkan kesan remaja yang modern dan smart.
            Misi Kuping Oranye tak hanya sekedar cerpen pada umunya yang monoton dan mudah ditebak jalan ceritanya. Dengan kekonyolan-kekonyolan yang ada, membuat karya ini sangat unik dan memberi kesan remaja yang apa adanya.
Misi Kuping Oranye menceritakan kehidupan Wilona atau biasa disapa Will yang tengah merasakan indahnya jatuh cinta. Wil memang tak seperti layaknya remaja putri pada umumnya yang lebih suka menghabiskan waktu untuk ke mall, namun wil lebih suka ngangon kerbau kesayangannya. Namun di balik itu semua, Wil adalah sosok yang luar biasa, pandai memasak, menyulam dan merupaka juara paralel di sekolahnya. Ya mungkin inilah yang ingin diungkapkan Rosandra, bahwa setiap kekurangan pasti berpadu harmonis dengan kekurangan.
Dalam perjalanan pecarian dermaga cintanya, Wil bertemu dengan Atan yang telah berhasil meluluh lantahkan hatinya. Untuk merealisasikan obsesi cerita cintanya, Wil membuat target khusus yang dinamainya dengan “Misi Kuping Oranye”, inilah yang menggambarkan kehidupan sehari-hari , setiap orang mempunyai misi, obsesi, serta keberuntungan.
Dalam cerita ini cenderung didominasi dengan eksploitasi karakter tokoh dan mampu membawa pembaca berimajinasi tanpa batas  menembus dinding-dinding penghalang srta membuat pembaca hanyut terbawa arus alur cerita. Mungkin mayoritas kita beranggapan bahwa misi-misi konyol seperti ini adalah hal yang mustahil, namun pada kenyataannya, di dunia ini tak ada yang tak mungkin asalkan kita mau berusaha untuk mencapainya, ketika Atan dan Wil mengalami kepanikan yang luar bisa di dalam bus reot dalam menghadapi ibu muda yang tengah hamil tua yang hendak melahirkan, sosok Atan yang terkesan cuek tak disangka dengan kedewasaanya mempu menciptakan kondisi yang kondusif dan berhasil menyelamatkan ibu muda itu. Ya mungkin inilah yang menggambarkan remaja yang cenderung dianggap childist,namun disisi lain remaja juga memiliki sisi kedewasaan yang tak terduga.
Ketika semua “Misi Kuping Oranye” rasanya tak mungkin lagi untuk terealisasi, sebuah keajaiban muncul dan menghadirkan “Misi Bocah Sariawan” yang digagas Atan, telah mengubah sesuatu yang tak mungkin menjadi mungkin. Keajaiban itu pasti ada dan janganlah berparisipsi dalam kehidupan pesimistis, begitu mungkin yang ingin disuguhkan oleh penulis.

By:Dian (dp) Adeena – XI bahasa ^.^
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar